Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Jadi 44 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia terus bertambah. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa terdapat 44 kasus cacar monyet yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes M Syahril Mansyur mengatakan bahwa hingga Minggu, 12 November 2023, kasus cacar monyet di Indonesia menjadi 44 orang. Di mana DKI Jakarta (33 orang), Jawa Barat (5 orang), Banten (5 orang), dan Kepulauan Riau (1 orang).
“Update Mpox (Cacar monyet) per minggu 12 November 2023 total kasus 44, Jakarta 33, Jawa Barat lima, Banten lima, dan Kepulauan Riau satu,” kata M Syahril kepada MNC Portal, Senin (13/11/2023).
Pasien cacar monyet ini dilaporkan terdiri dari usia 30-39 tahun sebanyak 18 orang. Kemudian 25-29 tahun sebanyak 13 orang, 18-24 tahun sebanyak 10 orang. Selain itu, usia 40-49 tahun sebanyak dua orang, dan usia di atas 50 tahun sebanyak satu orang.
Di sisi lain, data Kemenkes juga mengungkap bahwa pasien didominasi oleh pria dengan orientasi seksual yang dilakukan kelompok LSL (laki-laki suka laki-laki) sebanyak 30 orang, biseksual enam orang, heteroseksual enam orang, dan tidak diketahui penyebabnya dua orang.
Mengantisipasi semakin meluasnya cacar monyet, M Syahril menjelaskan bahwa Kemenkes telah melakukan vaksin terhadap 495 orang, dengan 5.000 dosis yang juga akan disiapkan. Vaksin itu akan diberikan kepada kelompok rentan yang tersebar di beberapa daerah.
“Ada 5.000 dosis vaksin yang sedang proses pengadaan yang nanti di sebar ke beberapa daerah dengan kelompok yang rentan atau berisiko,” pungkasnya.
Juru Bicara Kemenkes M Syahril Mansyur mengatakan bahwa hingga Minggu, 12 November 2023, kasus cacar monyet di Indonesia menjadi 44 orang. Di mana DKI Jakarta (33 orang), Jawa Barat (5 orang), Banten (5 orang), dan Kepulauan Riau (1 orang).
“Update Mpox (Cacar monyet) per minggu 12 November 2023 total kasus 44, Jakarta 33, Jawa Barat lima, Banten lima, dan Kepulauan Riau satu,” kata M Syahril kepada MNC Portal, Senin (13/11/2023).
Pasien cacar monyet ini dilaporkan terdiri dari usia 30-39 tahun sebanyak 18 orang. Kemudian 25-29 tahun sebanyak 13 orang, 18-24 tahun sebanyak 10 orang. Selain itu, usia 40-49 tahun sebanyak dua orang, dan usia di atas 50 tahun sebanyak satu orang.
Di sisi lain, data Kemenkes juga mengungkap bahwa pasien didominasi oleh pria dengan orientasi seksual yang dilakukan kelompok LSL (laki-laki suka laki-laki) sebanyak 30 orang, biseksual enam orang, heteroseksual enam orang, dan tidak diketahui penyebabnya dua orang.
Mengantisipasi semakin meluasnya cacar monyet, M Syahril menjelaskan bahwa Kemenkes telah melakukan vaksin terhadap 495 orang, dengan 5.000 dosis yang juga akan disiapkan. Vaksin itu akan diberikan kepada kelompok rentan yang tersebar di beberapa daerah.
“Ada 5.000 dosis vaksin yang sedang proses pengadaan yang nanti di sebar ke beberapa daerah dengan kelompok yang rentan atau berisiko,” pungkasnya.
(dra)